Minggu, 26 September 2010

Apa Saja Sih Penyakit yang Sering Diderita Saat Remaja ?

Menurut psikologi, masa remaja merupakan masa perubahan sosial yang luar biasa, biologis, psikologis, dan intelektual. Mengatasi penyakit kronis dapat menambahkan lagi dimensi lain kehidupan remaja. Karena kemajuan medis, lebih remaja dari sebelumnya menjalani hidup produktif meskipun mengalami penyakit serius. Di Amerika Serikat, 10% dari semua remaja menderita penyakit kronis (Blum, 1992; Krementz, 1989; Millstein & Litt, 1990). Secara total, sekitar satu juta anak-anak memiliki penyakit kronis yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari (Perrin & MacLean, 1988) dan lainnya sepuluh juta memiliki penyakit agak kurang serius (Haggerty, 1984).

Sebuah penyakit kronis didefinisikan sebagai "satu yang berlangsung selama jangka waktu atau besar yang memiliki gejala sisa yang melemahkan untuk jangka waktu yang lama" (Perrin, 1985, hal 2). Lebih khusus lagi, Pless dan Pinkerton (1975) menggambarkan kondisi medis yang kronis sebagai salah satu yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari lebih lama dari tiga bulan dalam satu tahun atau memerlukan perawatan di rumah sakit selama lebih dari satu bulan dalam setahun. Kondisi kronis yang paling umum adalah asma, diikuti oleh gangguan sensori dan gangguan sistem saraf. Contoh penyakit kronis termasuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya, diabetes, lupus, fibrosis kistik, anorexia nervosa, spina bifida, penyakit jantung, dan purpura thrombocytopenic idiopatik (ITP).

Di masa lalu, banyak anak-anak dengan penyakit ini tidak akan pernah hidup cukup lama untuk menjadi remaja. Dalam 25 tahun terakhir, tingkat kelangsungan hidup bagi anak-anak dengan cystic fibrosis meningkat 700%, karena spina bifida, meningkatkan sudah 200%, dan untuk penyakit jantung bawaan, 300% (Blum, 1992). Bahkan, penyakit kronis dan dampaknya terhadap anak-anak dan keluarga telah menggantikan penyakit akut sebagai isu yang paling serius dalam pengobatan anak-anak (Hobbs, Perrin, & Ireys, 1985).